Dalam ilmu akuntansi,
dikenal adanya 2 metode pencatatan transaksi. Yang pertama adalah cash basis dan akrual basis.
1. Cash basis
adalah suatu metode pencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal
ini setiap transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan jumlah
nominal yang diterima. Contoh : pada tanggal 1 januari PT. X membayar
sewa gedung sebesar 2.000.000 untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang
bersangkutan PT. X akan menjurnal :
Beban sewa
2.000.000
kas
2.000.000
Contoh lainnya, pada tanggal 1 januari PT. X menerima order
reparasi mesin dari PT. Y sebesar 2.000.000, dimana pembayarannya akan
dibayarkan PT. Y pada tanggal 31 januari. Maka pada tanggal 1 januari tidak ada
jurnal yang akan dicatatkan oleh PT. X sehubungan dengan pekerjaan tersebut,
namun pada tanggal 31 januari PT. X akan mencatat jurnal sehubungan dengan
penerimaan kas dari PT. Y dengan jurnal:
Kas
2.000.000
Pendapatan jasa 2.000.000
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa penggunaan metode cash basis dilakukan dengan prinsip bahwa setiap
transaksi dicatatkan berdasarkan jumlah nominal yang diterima.
2. Akrual basis
adalah suatu metode pencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal
ini setiap transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan konsep
pengakuan yang sesungguhnya, Contoh: pada tanggal 1 januari PT. X membayar
sewa gedung sebesar 2.000.000 untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang
bersangkutan PT. X akan menjurnal :
Sewa dibayar dimuka 2.000.000
Kas
2.000.000
dari jurnal pada akrual basis dapat terlihat bahwa pembayaran
yang dilakukan terhadap pengeluaran sewa gedung sebesar 2.000.000 untuk masa 2
bulan, tidak langsung dianggap sebagai beban yang terjadi. Melainkan
pengeluaran tersebut masih dianggap perusahaan sebagai asset/harta dari
perusahaan, hal ini dikarenakan perusahaan walaupun sudah membayar tetapi belum
menerima manfaat dari aktivitas penyewaan gedung tersebut. Maka biasanya pada
akhir periode tutup buku bulanan, dalam hal ini pada tanggal 31 januari dan 28
februari, PT. X akan melakukan jurnal penyesuaian ( adjusment )
Jurnal pada tanggal 31 januari
Beban
sewa
1.000.000
sewa dibayar dimuka 1.000.000
Jurnal pada tanggal 28 februari
Beban
sewa
1.000.000
sewa dibayar dimuka 1.000.000
Pada jurnal yang dicatatkan di tanggal 31 januari dan 28
februari dapat terlihat, bahwa PT. X melaporkan adanya beban sewa yang terjadi
pada periode januari dan februari sebesar 1.000.000. Nilai 1.000.000 diperoleh
dengan membagi pos sewa dibayar dimuka yang dikeluarkan pada tanggal 1 januari
sebesar 2.000.000 dibagi masa manfaat penyewaan selama 2 bulan.
SUMBER : http://rsilalahi.blogspot.com